Guest

Followers

Thursday, September 20, 2018

Kenapa Memilih Komunikasi?


“Mau jadi apa?”
“Jangan lah, susah nanti cari kerjanya”
“Nggak a6”

Kata-kata tersebut sering terlontar dari mahluk-mahluk di sekitar saya. Pada awalnya, saya yang memang tak tahu apa-apa ini, memikirkan hal tersebut sangaaaat lama. Tentu saja, kala itu di waktu saya SMK, yang dari basic nya sendiri jarang orang yang melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi, tak ada rekan ataupun kawan yang bisa saya tanyai.

 “Ngapain belajar komunikasi? Kita setiap hari juga komunikasi kali. Apa yang mau dipelajarin?”
Eits tunggu dulu. Well, Kenapa saya pilih komunikasi?
Karena saya tahu bahwa passion saya ada disini. Melihat kilas balik saja sejak kecil, saya adalah anak yang cerewet dan sangat aktif, tapi hanya didepan keluarga saya. Dibaliknya? Saya adalah orang yang sangat nervous dan penakut didepan orang lain sehingga saya menjadi bahan bullyan. Entah kenapa kedua sifat yang sangat bertentangan ini ada di diri saya. Deep down in my heart, saya adalah orang yang suka ngomong.

Hingga suatu hari saat saya berumur 9 tahun, jiwa ini mulai memberanikan diri untuk mengikuti sebuah lomba sastra. Bukan karena saya adalah orang yang pandai. Namun, saya ingin mencari pengalaman. Dan, dalam kompetisi itu untuk pertama kalinya saya mendapatkan juara. Semenjak lomba itu, saya jadi ketagihan lomba. Tak jarang saya menang tak jarang pula saya kalah. Yang saya cari adalah pengalaman untuk menguatkan ‘mental tempe’ saya ini.

Semakin besar saya mulai menyadari bahwa passion saya ada dalam berkomunikasi. Saya ingin mengembangkan minat dan bakat saya dalam hal ini. Pada dasarnya, komunikasi adalah proses bagaimana sebuah informasi yang disampaikan oleh individu dapat diterima dengan baik oleh orang lain. Komunikasi adalah ilmu yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan sangat dibutuhkan. Karena dengan komunikasi yang baik dan benar, kita bisa menyampaikan suatu pesan agar diterima dengan baik sehingga tidak terjadinya suatu kesalahpahaman. Hal-hal yang sering orang lupakan mengenai komunikasi adalah bahwa melakukannya hanya dengan bercakap-cakap atau bersilat lidah tanpa memikirkan bagaimana dampaknya.

Prospek kerja dari lulusan Komunikasi juga sangat luas, karena kecakapan ilmu ini dibutuhkan dalam segala jenis aspek. Dalam komunikasi, kami diajarkan mengenai Jurnalistik, Broadcasting, Public Relation, bahkan Marketing. Dari hal tersebut dapat diartikan bahwa komunikasi begitu luas dan komponennya sangat penting, saya bisa belajar untuk lebih kritis ketika menerima suatu informasi dengan mempertimbangkan benar atau tidaknya sehingga menghidari suatu ‘hoax’. Belajar bagaimana untuk menggiring opini akan sesuatu, dapat menjadi perwajahan atau branding dari diri kita sendiri atau dengan istilah ‘menjual’, dan juga dapat mengekspresikan diri lebih melalui komunikasi dengan kreatifitas.

Sebagai mahasiswa Komunikasi, kami dituntut untuk menjadi orang yang kreatif, inovatif, dan up to date. Hal tersebut adalah sesuatu yang dapat saya jadikan bekal untuk mencapai impian saya untuk bergelut di industri kreatif. Membuat sebuah production house sudah menjadi target saya untuk masa depan. Untuk membuat sebuah perusahaan yang bergerak di dunia kreatif, tidak hanya membutuhkan skill dalam seni atau art, tentunya juga ilmu yang saya dapatkan di Komunikasi sangat berkolerasi dengan hal ini. Mengenai perwajahan dari suatu perusahaan, untuk menjalin relasi dengan pihak lain dibutuhkan seorang Public Relation yang handal, yang ilmunya akan saya dapatkan disini. Marketing adalah hal penting untuk mempublikasikan dan mempromosikan perusahaan agar lebih berkembang dan dikenal pasaran. Aspek yang ada dalam Ilmu ini adalah suatu paket lengkap yang menemani perjalanan saya untuk meraih cita-cita. Saya bangga menjadi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro.

No comments:

Post a Comment